Materi Tes Pengetahuan Kebangsaan (Twk) Pertentangan Indonesia Dengan Belanda (Sejarah Nasional Indonesia) - Datadikdasmen

A. Konflik Indonesia dengan Belanda

Faktor penyebab pertentangan lndonesia-Belanda yakni kemunculan serdadu Sekutu dan NICA

• Pada 14 Agustus 1945 
  Peristiwa menyerahnya Jepang terhadap Sekutu menyediakan secara de jure (berdasarkan hukum) kawasan jajahan Jepang dikuasai Sekutu selaku pihak yang menang dalam Perang Dunia II.
• Pada 29 September 1945 
  Pasukan Sekutu mendarat di Indonesia bertugas melucuti serdadu Jepang. Namun , komando pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yakni South East Asia Command (SEAC) membentuk suatu komando khusus yang diberi nama Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. AFNEI memiliki kiprah utama menggantikan Indonesia dari tangan Jepang. Karena Sekutu secara rahasia menenteng orang-orang Netherland Indies Civil Administration (NICA) atau pegawai-pegawai Belanda , bangsa Indonesia curiga dan kesannya memunculkan permusuhan. 
  Kedatangan Belanda (NICA) berusaha untuk menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia dengan cara mempersenjatai kembali Koninklijk Netherland lndisch Leger (KNIL). KNIL yakni serdadu kerajaan Belanda yang diposisikan di Indonesia. Orang-orang NICA dan KNIL yang berada di Jakarta , Surabaya , dan Bandung mengadakan provokasi sehingga memancing kerusuhan.

B. Pengaruh Konflik lndonesia-Belanda

1. Terbentuknya negara-negara bagian
Belanda mengharapkan sebanyak mungkin negara cuilan dalam RIS sebagainegarabonekanya.Negara­ negara terbuat Belanda selaku berikut.
1. Negara Indonesia Timur (Sulawesi , Nusa Tenggara , dan Maluku).
2. Negara Sumatra Timur.
3. Negara Madura.
4. Negara Pasundan.
5. Negara Sumatra Selatan.
6. Negara Jawa Timur.
2. Perjuangan kembali ke Negara Republik Indonesia
Pada 17 Agustus 1950 , bangsa Indonesia kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Presiden Soekarno menandatangani rancangan undang-undang yang dipahami dengan UUDS pada 15 Agustus 1950.

C. Perjuangan Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah

Konflik lndonesia-Belanda memunculkan pergerakan dalam bentuk usaha oleh rakyat Indonesia di aneka macam tempat selaku berikut.

Pertempuran Surabaya

Pada mulanya , pemerintah Jawa Timur tidak mau menerima kemunculan Sekutu , tetapi kesannya ada perjanjian selaku syarat Sekutu lnggris diperbolehkan memasuki kota Surabaya , yaitu
1. lnggris berjanji tidak mengikutsertakan angkatan perang Belanda.
2. Menjalin kolaborasi antara Inggris dengan Indonesia untuk bikin keselamatan dan perdamaian.
3. Akan dibikin kontak agen biar kolaborasi berlangsung lancar.
4. lnggris cuma akan melucuti senjata Jepang.
Ternyata , pada pelaksanaannya lnggris mengingkari perjanjian tersebut berupa:
• Pada tanggal 26 Oktober 1945 , lnggris melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok.
• lnggris membuatkan pamflet yang berisi perintah biar rakyat Surabaya menyerahkan senjata mereka.
Rakyat Surabaya meresponsnya dengan mengangkat senjata melawan Sekutu lnggris pada 27 Oktober 1945. 
Untuk menyingkir dari kontak senjata yang meluas , Presiden Soekarno mengadakan tawar menawar dengan Jenderal D.C. Hawthorn. Namun , hasil tawar menawar tersebut dilanggar kembali oleh Sekutu lnggris. Akhirnya , kontak senjata tidak sanggup dikesampingkan dan kembali meletus pada 10 November 1945 yang dipahami selaku Pertempuran Surabaya. Pada peperangan tersebut , Bung Torno lewat siaran radio berpidato untuk menghidupkan semangat juang arek-arek Surabaya. 


Pertempuran Ambarawa

Penyebab Pertempuran Ambarawa yakni kemunculan serdadu Sekutu di Semarang , yang pada mulanya berniat untuk mengorganisir tawanan perang. Namun , secara rahasia Sekutu yang diboncengi NICA sudah mempersenjatai para bekas tawanan perang di Ambarawa dan Magelang sehingga pecahlah Pertempuran Ambarawa antara TKR dengan serdadu Sekutu pada 21 November-15 Desember 1945. 


Pertempuran Medan Area

Pemicu Pertempuran Medan Area yakni saat lencana merah putih diinjak-injak oleh tamu di suatu hotel. Para cowok kemudian menyerbu hotel tersebut sehingga menyebabkan banyak korban luka-luka. Pertempuran pertama kali pecah pada 13 Oktober 1945. Bentrokan antara serdadu Sekutu dengan rakyat kemudian menjalar ke seluruh Kota Medan , yang dipahami dengan nama Pertempuran Medan Area.

D. Perjuangan Bangsa Indonesia merebut lrian Barat

Konflik lndonesia-Belanda kembali memanas dalam hal perebutan lrian Barat. Merujuk pada salah satu keputusan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan pada 23 Agustus-2 September 1949 , kejelasan perihal kedudukan lrian Barat akan diputuskan selambat-lambatnya satu tahun setelah pengukuhan kedaulatan.

Namun nyatanya setelah dinantikan beberapa tahun , Belanda tidak juga mau membicarakannya. Oleh alasannya yakni itu , bangsa Indonesia menentukan untuk berjuang merebut lrian Barat kembali. Dalam usaha tersebut , bangsa Indonesia menggunakan aneka macam upaya melalui:

• jalur konfrontasi , dan
• jalur diplomasi.

Jalur konfrontasi

Perjuangan lewat konfrontasi dijalankan dengan cara konfrontasi politik , ekonomi , dan militer.
• Pada 19 Desember 1961
Presiden Soekarno mengeluarkan komando yang beken selaku Tri Komando Rakyat (Trikora) dalam suatu rapat raksasa di Yogyakarta. 
Isi Trikora yakni selaku berikut.
1. Gagalkan pembentukan Negara Papua produksi Belanda kolonial.
2. Kibarkan sang merah putih di lrian Barat , tanah air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk mobilitas biasa untuk menjaga kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Dengan dikeluarkannya Trikora , mulailah konfrontasi total yang bersifat menyeluruh terhadap Belanda.
• Pada Januari 1962
Pemerintahan membentuk Komando Mandala Pembebasan lrian Barat yang berkedudukan di Makassar. 
Panglima Komando Mandala: Mayor Jenderal Soeharto. 
Operasi-operasi yang dijadwalkan Komando Mandala di lrian Barat , dibagi dalam tiga fase yaitu:
1. Fase infiltrasi (sampai simpulan 1962).
2. Fase eksploitasi (mulai permulaan 1963).
3. Fase konsolidasi (awal 1964).



Jalur diplomasi

Kesungguhan Indonesia merebut kembali lrian Barat memanggil simpati diplomat Amerika Serikat (AS) untuk merekomendasikan planning solusi dilema lrian Barat. Atas desakan Amerika Serikat , Belanda menerima dan menandatangani Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962. 
Isi Perjanjian New York selaku berikut.
1. Pemerintah Belanda akan menyerahkan lrian Barat terhadap penguasa pelaksana sementara PBB , yakni United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) pada 1 Oktober 1962.
2. Pada 1 Oktober 1962 , bendera PBB akan berkibar di lrian Barat , berdampingan dengan bendera Belanda yang berikutnya akan diturunkan pada 31 Desember 1962 untuk digantikan oleh bendera Indonesia mendampingi bendera PBB.
3. Pemerintah UNTEA selsai pada 1 Mei 1963 dan pemerintahan berikutnya diserahkan terhadap pihak Indonesia.
4. Pemulangan orang-orang sipil dan militer Belanda mesti sudah selesai pada 1 Mei 1963.
5. Rakyat lrian Barat diberi peluang untuk menyatakan pendapatnya tetap dalam kawasan RI atau memisahkan diri dari RI. Wujud positif dari pelaksanaan Persetujuan New York yakni diselenggarakannya Pepera. Hasil Pepera disetujui PBB pada 19 November 1969 dan pertanda bahwa lrian Barattetap cuilan dari Republik Indonesia.

Bagikan Artikel ini